Category Archives: Sistem Informasi

Membuat Aplikasi Converter Uang (Rupiah ke Dollar & Riyal) Menggunakan Javax Swing

Kali ini saya mau ngasih sedikit tutorial pemrograman Java dengan menggunakan Javax Swing. Dimana saya membuat sebuah aplikasi money converter (Tapi untuk sementara aplikasinya hanya untuk konversi dari rupiah ke dollar, untuk konversi mata uang lainnya bisa anda tambahkan ^^).

Code :

import java.awt.*;
 import java.awt.event.*;
 
 public class kuis extends Frame implements ActionListener {
TextField txtuang; 
 Button konversi;
 Label komen1, komen2, hasildol, hasilriyad, komen3;
int dollar;
 int riyal;
public kuis(String title) {
super(title);
 this.addWindowListener(new WindowAdapter() {
public void windowClosing(WindowEvent e) {
  
 dispose();
 System.exit(1);
 }
 });
Panel panelWest = new Panel();
 Panel panelCenter = new Panel();
panelWest.setLayout(new GridLayout(4, 1)); 
 panelWest.add(komen1 = new Label("MASUKKAN JUMLAH RUPIAH DISINI: ")); 
 panelWest.add(txtuang = new TextField("MASUKKAN JUMLAH UANG")); 
 panelWest.add(komen2 = new Label("HASIL KONVERSI KE RIYAL SAUDI ARABIA: "));
 panelWest.add(hasilriyad = new Label());
 panelWest.add(komen3 = new Label("HASIL KONVERSI KE US DOLLAR: "));
 panelWest.add(hasildol = new Label());
panelWest.setLayout(new GridLayout(4, 1)); 
 panelWest.add(new Label()); 
 panelCenter.add(konversi = new Button("KONVERSI"));
 konversi.addActionListener(this); 
add(panelWest, BorderLayout.WEST);
 add(panelCenter, BorderLayout.CENTER);
setSize(300, 150);
 setVisible(true);
 }
 public void actionPerformed(ActionEvent e) { 
if (e.getSource().equals(konversi)) {
 dollar = Integer.parseInt(txtuang.getText()) / 9650;
 riyal = Integer.parseInt(txtuang.getText()) / 2750;
 hasildol.setText(""+dollar);
 hasilriyad.setText(""+riyal);
 }
 }
public static void main(String[] args) {
 kuis frm = new kuis("Luas Persegi Panjang");
 }
 }

Catatan: Setiap karakter yang diinputkan ke dalam ‘TextField’ akan dibaca sebagai data dengan tipe string. Jadi, agar angka yang dimasukkan ke dalam TextField bisa dibaca sebagai data bertipe integer (guna melakukan proses konversi dan operasi perhitungan matematika), maka tipe data string tersebut harus diubah dulu ke dalam tipe data integer dengan menambahkan perintah berikut ke ‘Action Event’ nya:

Untuk mengubah dari string ke doublem pola perintahnya:

x = Double.parseDouble(z.getText());

Untuk mengubah dari string ke integer:

x = Integer.parseInt(z.getText());

Hasil Running:

Berbagai Tipe Data Dalam Pemrograman PHP

String
String merupakan salah satu tipe data skalar yang bisa digunakan untuk data binary. Dimana data binary tersebut bisa berupa teks, karakter, daftar dari file gambar, dan sebagainya.
Contoh:$anny = ‘Anny adalah seorang mahasiswi Informatika UNG’;

Integer
Tipe data Int digunakan untuk variabel yang memiliki nilai bilangan bulat. Int bisa berupa angka dengan nilai positif ataupun bernilai negative.
Contoh:$populasi = 20000000;$suhu = -14 ;

Float
Tipe data Float digunakan untuk menyatakan nilai sebuah variabel yang berupa angka pecahan. Tipe data Float juga dapat berisi angka pecahan dengan nilai positif maupun negative.
Contoh:$panjang = 145.78;$percepatan = -5.216;

Boolean
Tipe data Boolean digunakan untuk variabel yang bernilai TRUE (benar) atau FALSE (salah). Tipe data Booelan paling is used for values that are either true or false. Tipe data Boolean lebih sering digunakan dalam proses pernyataan kondisional.
Contoh: if (($usia > 12) && ($usia < 20)) {$remaja = true;} else {$remaja = false;}

Null
Null merupakan tipe data yang hanya terjadi pada kondisi tertentu. NULL memiliki arti bahwa nilai sebuah variabel belum/tidak ditentukan.
Contoh:if (is_null($increment)) {$increment = 1;return $increment;} else {return ++$increment;}

 

Resource
Sama seperti tipe data NULL, tipe data resource mengindikasikan bahwa sebuah variabel belum dipasangkan nilainya. Tipe data resource juga digunakan untuk variabel yang menyimpan data yang merupakan referensi dari external resource.

Contoh:

$hasil = mysql_query($query);

PROGRAM PERHITUNGAN GAJI KARYAWAN (JAVA)

Berikut adalah program JAVA untuk menghitung upah karyawan. Upah dihitung berdasarkan jam kerja dimana jam kerja normal adalah 8 jam perhari. Dengan upah per-jam adalah Rp.20.000
Apabila melebihi jam kerja lebih dari 8 jam, maka akan mendapat Upah lembur dengan perhitungan JAM KERJA* 10.000.
Rumus perhitungan:
• Upah = jam kerja*20.000
• Lembur = jam kerja*10.000
• total upah = upah + lembur
 KODE PROGRAM:
package bufferedreader;
import java.util.*;
public class tugas1 {
     public static void main(String[]args)
    {
        String nama="";
        int jam=0;
        long lembur;
        long total;
        long upah;

    Scanner input=new Scanner(System.in);

       System.out.println("INPUT");
       System.out.println("==================");

        System.out.print("input nama : ");
       nama=input.next(); 

        System.out.print("input jam : ");  
    jam=input.nextInt();

    if(jam>8)
        {
            lembur=(int) (jam*10000);}        
        else{
        lembur=(int) (jam*0);
}
        System.out.println();
        System.out.println();

        System.out.println("OUTPUT");
       System.out.println("==================");

        System.out.println("Nama : "+nama);
        System.out.println("Jam Kerja : "+jam);

         upah=(int) (jam*20000);
        System.out.println("Upah: "+upah);

         System.out.println("Lembur: "+lembur);

        total=upah+lembur;
         System.out.println("Total Upah: "+total);
    }
}
 zzzzzzzzzzz

Contoh Code Pemrograman Untuk ARRAY MULTIDIMENSI Pada JAVA

Kali ini saya akan memberika contoh tentang membuat program pada bahasa pemrograman JAVA dengan menggunakan Array Multidemensi. Berikut adalah sebuah program sederhana untuk menginputkan Nama, Nomor Telphone, dan Alamat yang kemudian ditampilkan kembali (Output)

Kode Program:

*/import java.io.*;
public class Tgs2 {
 public void tampilMahasiswa() throws IOException{
int telp1,telp2,telp3;
String nama1,nama2,nama3,alamat1,alamat2,alamat3;
BufferedReader br = new BufferedReader
(new InputStreamReader(System.in));
System.out.println("====================");
System.out.print("Name :");
nama1=br.readLine();
System.out.print("Tel. #:");
telp1=Integer.parseInt(br.readLine());
System.out.print("Address :");
alamat1=br.readLine();
System.out.println("===================");
System.out.print("Name :");
nama2=br.readLine();
System.out.print("Tel. #:");
telp2=Integer.parseInt(br.readLine());
System.out.print("Address :");
alamat2=br.readLine();
System.out.println("=================");
System.out.print("Name :");
nama3=br.readLine();
System.out.print("Tel. #:");
telp3=Integer.parseInt(br.readLine());
System.out.print("Address :");
alamat3=br.readLine();

String[]nama={nama1,nama2,nama3};
String[]alamat={alamat1,alamat2,alamat3};
int[]telp={telp1,telp2,telp3};
System.out.println("Name :"+nama1);
System.out.println("Tel. #:"+telp1);
System.out.println("Address :"+alamat1);
System.out.println("Name :"+nama2);
System.out.println("Tel. #:"+telp2);
System.out.println("Address :"+alamat2);
System.out.println("Name :"+nama3);
System.out.println("Tel. #:"+telp3);
System.out.println("Address :"+alamat3);
}
}
class DataMahasiswa{
public static void main(String args[])throws IOException{
BufferedReader br = new BufferedReader
(new InputStreamReader(System.in));
Tgs2 stikom = new Tgs2();
stikom.tampilMahasiswa();
}
}

TAMPILAN PROGRAM SETELAH DIJALANKAN:

VLSM (VARIABLE LENGTH SUBNET MASK)

Vlsm adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).

Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.

Permasalahan pada Subnetting yang sering muncul adalah ada subnet yang porsinya terlalu besar untuk suatu network yang sebenarnya hanya membutuhkan porsi IP Address yang sedikit sehingga banyak IP yang terbuang.

Cara untuk menghitung VLSM, yaitu :
1.Urutkan kebutuhan host dari yang terbesar hingga yang terkecil
2.Tentukan blok subnet beserta host berdasarkan blok subnet
3.Lakukan penambahan blok sebelumnya disetiap pergantian blok

Langkah-langkah dalam VLSM :
–Urutkan jumlah host yang terbanyak dibutuhkan
•Dept.Research & Development : 24 Host
•Dept.IT : 16 Host
•Dept.Finance : 10 Host
•Dept.Warehouse : 6 Host
•Router ke Router : 2 Host
–Tentukan Blok subnet berdasarkan kebutuhan Host

Penerapan VLSM

Contoh 1:

130.20.0.0/20

Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16

Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20

Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :

– Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai16 diambil dari hasil
perhitungan

subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16

– Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
sampai dengan Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24

– Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27