C++ Tutorial : LOOP

LOOP

Misal akan dibuat suatu tampilan “Hello” sebanyak 20 kali. Tampilan ini dapat dibuat dengan menggunakan fungsi printf() sebanyak 20 kali. Hal ini bukan hal yang efisien untuk melakukan proses yang berulang-ulang. Proses perulangan akan lebih praktis jika dilakukan dengan statemen perulangan. Statemen perulangan yang dapat digunakan adalah for, while dan do-while. Dengan menggunakan statemen ini proses yang berulang cukup dituliskan sekali saja.

1. Statemen For

Statemen for mempunyai bentuk umum yaitu :

For(Awal;Akhir;Peningkatan) Statemen;

Awal adalah suatu ungkapan yang memberikan nilai awal suatu variabel.

Akhir adalah suatu ungkapan yang menunjukkan suatu kondisi yang harus dipenuhi supaya perulangan masih dapat terus dilakukan.

Peningkatan adalah suatu ungkapan yang merubah nilai-nilai variabel pengontrol perulangan setiap saat perulangan dilakukan.

Contoh 1 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int X;
For(X=1;X<=5;X++) printf(“Hello, Selamat Membaca \n”);
}

Bentuk Perulangan For Positif

Perulangan positif merupakan perulangan yang peningkatannya positif untuk variabel pengontrol perulangannya (misalnya X++).

Contoh 2 :

Perulangan positif dengan peningkatan nilai sebesar 1 setiap saat perulangan dilakukan untuk variabel pengontrol perulangannya, yaitu I.

# include <stdio.h>
main()
{
Int I;
For(I=-2;I<=3;I++) printf(“%d \n”,I);
}

Bentuk Perulangan For Negatif

Perulangan negatif merupakan perulangan dengan penurunan nilai (dari nilai besar ke nilai kecil) untuk variabel pengontrol perulangannya.

Contoh 3 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int I; 
For(I=5;I>1;I--) printf(“%d \n”,I);
}

Bentuk Perulangan For dengan Blok Statemen

Perulangan dengan blok statemen memungkinkan sejumlah statemen di dalam blok diproses berulang-ulang.

Contoh 4 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int I,N; 
Float X,Rata, Total=0; 
/* Memasukkan jumlah Data */
printf(“Banyaknya Data ? “);scanf(“%d”,&N);
printf(“\n”);
/* Memasukkan masing-masing data dari i=1 ke i=N */
for(I=1;I<=N;I++) {
printf(“Data ke %3d ?”,I);scanf(“%f”, &X);
Total=Total + X;
}
Rata = Total/N;
/* Menampilkan Hasil */
printf(“\n”);
printf(“Banyaknya Data : %-3d \n”, N);
printf(“Total Nilai Data : %-10.2f \n”, Total);
printf(“Rata-rata Nilai Data : %-10.2f \n”, Rata);
}

Bentuk Perulangan For Bersarang

Suatu perulangan for dapat berada di dalam ruang lingkup perulangan for yang lainnya, bentuk ini disebut dengan perulangan for bersarang (nested for). Setiap perulangan ini menggunakan variabel pengontrol perulangan yang berbeda satu dengan lainnya.

Contoh 5 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int I, J; 
For(I=1; I<=3; I++) {
For(J=1; J<=4; J++) 
printf(“ (I=%d, Y=%1d)”, I, J);
printf(“\n”);
} 
}

2. Statemen While

Bentuk umum dari statemen while adalah sebagai berikut :

While(kondisi) statemen;

Statemen dapat berupa statemen kosong, statemen tunggal atau blok statemen yang akan diproses berulang-ulang. Proses perulangan akan dilakukan jika kondisi yang diseleksi bernilai benar dan perulangan akan dihentikan jika kondisinya sudah bernilai salah.

Bentuk While Tunggal

Merupakan perulangan yang sangat sederhana.

Contoh 6 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int X; 
X=3;
while(X<5) printf(“%d”, X++);
}

Bentuk While Blok Statemen

Perulangan yang terdiri dari banyak statemen, diapit dengan kurung kurawal ({}).

Contoh 7 :

# include <stdio.h>
Main()
{
Int Liter;
printf(“ Harga BBM \n“);
printf(“ Liter Minyak Tanah Premium Solar\n”);
printf(“--------------------------------------------------------------------------\n”);
Liter=1;
while(Liter<=10) {
printf(“% 03d % 12.2f %12.2f %12.2f \n”, Liter, Liter*3000, Liter*4500, Liter*3500);
X+=1; 
}
printf(“--------------------------------------------------------------------------\n”);
}

Bentuk While Bersarang

 

Contoh 8 :

# include <stdio.h>
# include <math.h>
Main()
{
Int X, I;
printf(“ X 1/X X^2 X^3\n“);
printf(“ -----------------------------------------------\n”);
X=1;
while(X<=10) {
printf(“%3d %8.5f ”, X, 1.0/X);
I=2;
while(I<=3) {
printf(“ %8.0f”, pow(X,I));
I++;
} 
printf(“\n”);
X++;
}
}

3. Statemen do – While

Bentuk umum dari perulangan ini adalah sebagai berikut :

do statemen while(kondisi);

Statemen ini dapat berupa statemen kosong, tunggal atau blok statemen dan bersarang.

Perulangan ini hampir sama dengan perulangan while dimana perulangan akan terus dilakukan jika kondisinya bernilai benar dan akan dihentikan jika kondisinya bernilai salah. Perbedaan utama antara perulangan while dengan do-while adalah letak dari kondisi yang akan diseleksinya. Untuk statemen while, kondisi yang diseleksi terletak diawal lingkup perulangannya, sedangkan do-while, kondisi yang diseleksi terletak diakhir lingkup perulangannya. Ini berarti bahwa paling sedikit sebuah perulangan akan dilakukan oleh statemen do-while, karena untuk masuk pertama kali ke lingkup perulangan ini tidak diseleksi terlebih dahulu.

Contoh 9 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int X; 
X=3;
Do {
printf(“%d”, X);
X++;
}
while(X<5);
}

Contoh 10 :

# include <stdio.h>
# include <math.h>
Main()
{
Int X, I;
printf(“ X 1/X X^2 X^3\n“);
printf(“ -----------------------------------------------\n”);
X=1;
do {
printf(“%3d %8.5f ”, X, 1.0/X);
I=2;
do {
printf(“ %8.0f”, pow(X,I));
I++;
} while(I<=3);
printf(“\n”);
X++;
} while(X<=10);
}

Latihan

Buatlah program untuk memasukkan nilai-nilai ujian mahasiswa secara berulang, kemudian hitung total nilai dan rata-ratanya. Proses pemasukkan nilai dilakukan sebanyak jumlah dari mahasiswanya.

C++ Tutorial : INPUT dan OUTPUT

INPUT dan OUTPUT

1. Perintah Input

Fungsi-fungsi pustaka yang digunakan untuk memasukkan data melalui alat input keyboard, prototypenya ada di file judul stdio.h dan conio.h. Fungsi pustaka yang menggunakan file judul stdio.h adalah gets() dan scanf(). Sedangkan fungsi-fungsi pustaka yang menggunakan file judul conio.h adalah getche(), getchar() dan getch().

Memasukkan Data Tidak Terformat

Fungsi-fungsi yang digunakan untuk memasukkan data tidak terformat adalah fungsi-fungsi getche(), getchar(), getch() dan gets(). Fungsi-fungsi ini digunakan untuk memasukkan nilai sebuah karakter atau nilai string.

Contoh 1 : memasukkan nilai karakter

# include <stdio.h>
# include <conio.h>
main()
{
Char c;
Printf(“Masukkan Nilai Sebuah Karakter ? “);c=getche();
printf(“\nNilai yang dimasukkan adalah : %c \n”,c);
}

Contoh 2 : memasukkan nilai karakter

# include <stdio.h>
# include <conio.h>
main()
{
Char c;
Printf(“Masukkan Nilai Sebuah Karakter ? “);c=getchar();
printf(“\nNilai yang dimasukkan adalah : %c \n”,c);
}

Contoh 3 : memasukkan nilai karakter

# include <stdio.h>
# include <conio.h>
main()
{
Char c;
Printf(“Masukkan Nilai Sebuah Karakter ? “);c=getch();
printf(“\nNilai yang dimasukkan adalah : %c \n”,c);
}

Contoh 4 : memasukkan nilai string

# include <stdio.h>
main()
{
Char s[50];
Printf(“Masukkan Nilai String ? “);gets(s);
printf(“\nNilai string yang dimasukkan adalah : %s \n”,s);
}

Memasukkan Data Terformat

Memasukkan data terformat berarti data yang diterima akan diatur bentuk dan lebarnya dengan kode format. Fungsi yang digunakan untuk memasukkan data terformat adalah fungsi scanf().

Contoh 5 : memasukkan nilai karakter

# include <stdio.h>
main()
{
Char c;
Printf(“Masukkan Nilai Sebuah Karakter ? “);Scanf(“%c”,&c);
printf(“\nNilai yang dimasukkan adalah : %c \n”,c);
}

Contoh 6 : memasukkan nilai string

# include <stdio.h>
main()
{
Char s[80];
Printf(“Masukkan Nilai String ? “);Scanf(“%s”,s);
printf(“\nNilai String yang dimasukkan adalah : %s \n”,s);
}

Dalam pemasukkan nilai string dengan fungsi scanf(), terkadang ditemui masalah yaitu nilai stringnya mengandung blank. Fungsi ini menganggap blank atau spasi sebagai pemisah atau akhir dari suatu nilai data. Untuk mengatasi masalah ini, maka kode format “%s” dapat diganti dengan bentuk “%[^\n]”. Bentuk ini mengakibatkan karakter nilai string akan dibaca terus sampai ditemui penekanan tombol enter.

Contoh 7 : memasukkan nilai string

# include <stdio.h>
main()
{
Char s[80];
Printf(“Masukkan Nilai String ? “);Scanf(“%[^\n]”,s);
printf(“\nNilai string yang dimasukkan adalah : %s \n”,s);
}

Contoh 8 : memasukkan nilai numerik

# include <stdio.h>
main()
{
Int i; float j;
Printf(“Masukkan Nilai Bulat ? “);Scanf(“%i”,&i);
Printf(“Masukkan Nilai Pecahan ? “);Scanf(“%f”,&j);
printf(“\nNilai Bulat adalah : %i \n”,i);
printf(“\nNilai Pecahan adalah : %6.2f \n”,j);
}

2. Perintah Output

Fungsi-fungsi pustaka yang umum digunakan untuk menampilkan hasil yang prototypenya berada di file judul stdio.h adalah putchar(), puts() dan printf().

Menampilkan Hasil Tidak Terformat

Dua fungsi pustaka dapat digunakan untuk menampilkan hasil tidak terformat, yaitu putchar() dan puts(). Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan nilai karakter tidak terformat dan fungsi puts() digunakan untuk menampilkan nilai string tidak terformat. Tidak terformat artinya adalah lebar dan bentuk dari tampilannya tidak dapat diatur.

Contoh 1 :

# include <stdio.h>
main()
{
char c; s[11]=”Ini String”;
c=’A’
putchar(c);
puts(s);
}

Menampilkan Hasil Terformat

Fungsi printf() dapat digunakan untuk memformat bentuk dari tampilan. Fungsi ini dapat mengatur formatnya karena dapat menggunakan kode-kode karakter, string dan numerik.

Contoh 2 :

# include <stdio.h>
main()
{
char c=’B’; char k[9]=”Bahasa C”; int i=1234;
printf(“%c \n”,c);
printf(“%3c \n”,c);
printf(“%s \n”,k);
printf(“%15s \n”,k);
printf(“%i \n”,i);
printf(“%7d \n”,i);
}

Latihan

Buatkan program dengan menginputkan biodata anda dan menampilkannya di layar monitor sebagai berikut :

Input Data :

NIM : 531410001

Nama : Anita Budiman

Hobi : Makan

No.Telp : 081210001000

Biodata Mahasiswa

——————————–

NIM : 531410001

Nama : Anita Budiman

Hobi : Makan

No.Telp : 081210001000

——————————–

C++ Tutorial : Tipe Data

Tipe Data

1. Tipe Data

Bahasa C menyediakan lima macam tipe data dasar, yaitu tipe data integer (nilai numerik bulat yang dideklarasikan dengan int), floating-point (nilai numerik pecahan ketepatan tunggal yang dideklarasikan dengan float), double-precision (nilai numerik pecahan ketepatan ganda yang double), karakter (dideklarasikan dengan char) dan kosong (dideklarasikan dengan void) khusus untuk void nanti akan dibahas pada modul 6 fungsi. Contoh pendeklarasian tipe data yaitu : Int i; artinya i bertipe integer Long int j; artinya j bertipe long integer float x,y, nilai; artinya x,y,nilai bertipe float (numerik pecahan tunggal) double a, pajak; artinya a, pajak bertipe double (numerik pecahan ganda) char b; artinya b bertipe karakter.

2. Konstanta

Konstanta adalah suatu nilai yang tidak berubah selam proses dari program. Misalnya suatu statemen ungkapan sebagai berikut : Fahrenheit = Celcius * 1.8 + 32; Celcius dan fahrenheit adalah variabel yang nilainya dapat berubah selama proses program. Nilai 1.8 dan 32 tidak akan pernah berubah didalam proses program, kerana nilai-nilai ini adalah nilai-nilai konstanta. Contoh : Int i=32; artinya i bertipe integer dengan nilai 32 Char jur[15]=”Informatika” artinya jur bertipe karakter dengan nilai Informatika

3. Variabel

Variabel adalah suatu pengusul yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu didalam proses program. Misalnya ungkapan x=3, x=adalah nama variabel dan 3 adalah konstanta nilai dari variabel.

Mendeklarasikan variabel Semua variabel-variabel yang digunakan di dalam program C harus dideklarasikan terlebih dahulu. Deklarasi variabel berarti memberitahukan kepada C tipe dari variabel, sehingga C dapat mempersiapkan terlebih dahulu tempat dari variabel tersebut di memori. Bentuk umunya adalah : Tipe variabel-variabel; Variabel-variabel adalah satu nilai atau lebih variabel yang ditulis dengan dipisahkan koma. Tipe adalah tipe data dari variabel yang dikehendaki seperti diatas. Berikut ini adalah contohnya : Int x,y, nilai; Float hasil; Char jur[15]; Contoh-contoh program sederhana yang lengkap adalah sebagai berikut :

CONTOH 1:

 # include <stdio.h> Main() { Signed Int x; Unsigned int y; X=-1234; Y=x/2 Printf(“X = %d \n”,x); Printf(“Y = %u \n”,y); }

CONTOH 2:

 # include <stdio.h> Main() { Int x; X=5000; Printf(“X = %d \n”,x); }

CONTOH 3:

# include <stdio.h> Main() { Char kar; Kar=’A’; Printf(“Karakter yang disimpan = %c ”,Kar); } # include <stdio.h> Main() { Char kar; Kar=’A’; Printf(“Nilai desimal karakter %c = %d ”,Kar,Kar); }

Latihan : Buatkan program untuk menampilkan biodata anda dalam layar monitor yang terdiri dari nama, alamat, telp, hobi. Selamat mencoba.

C++ Tutorial : SELEKSI IF

SELEKSI IF

Penyeleksian kondisi digunakan untuk mengendalikan proses dari program. Statemen if dan switch dapat digunakan untuk proses penyeleksian kondisi. Statemen-statemen penyeleksian kondisi digunakan untuk menyeleksi suatu kondisi atau syarat tertentu, misalnya apakah nilai A lebih besar dari 5 (A>5), umur lebih kecil dari 17 (umur<17), nama adalah Ali (nama==”Ali”) dan sebagainya. Arus dari proses program selanjutnya bergantung dari hasil kondisi yang diseleksi.

1. Statemen If

Statemen if mempunyai beberapa variasi bentuk yaitu :

Bentuk If Tunggal Sederhana

Sintaks dari bentuk if tunggal sederhana adalah if (kondisi) statemen;

Contoh 1 :

Besarnya tunjangan yang akan diterima pegawai tergantung dari jumlah anaknya. Jika seorang pegawai mempunyai anak kurang dari 3, maka tunjangannya 20% dari gaji kotornya. Jika jumlah anaknya lebih besar atau sama dengan 3, maka besar tunjangannya adalah 30% dari gaji kotornya.

# include <stdio.h>
main()
{
Int JumAnak;
Float GajiKotor, Tunj, PerTunj=0.2; 
printf(“Gaji Kotor ? “);scanf(“%f”,&GajiKotor);
printf(“Jumlah Anak ?”);scanf(“%d”,&JumAnak);
if (JumAnak>2) PerTunj=0.3;
Tunj=PerTunj*GajiKotor;
printf(“\nBesarnya Tunjangan = Rp %10.2f\n”, Tunj);
}

Bentuk If Tunggal Blok Statemen

Bentuk if tunggal ini dapat juga digunakan untuk memproses beberapa statemen sekaligus dalam suatu blok jika kondisi seleksi benar. Suatu blok statemen adalah statemen-statemen yang dikelompokkan dengan ditulis diantara tanda kurawal ({}).

Contoh 2 :

Pada contoh sebelumnya, selain pegawai mendapat tunjangan, gaji pegawai juga akan dipotong untuk keperluan asuransi. Besarnya potongan adalah 5% dari gaji kotor untuk jumlah anak kurang dari atau sama dengan 2 dan sebesar 7% untuk jumlah anak lebih dari dua.

# include <stdio.h>
main()
{
Int JumAnak;
Float GajiKotor, Tunj, Pot, PerTunj=0.2, PerPot=0.05; 
printf(“Gaji Kotor ? “);scanf(“%f”,&GajiKotor);
printf(“Jumlah Anak ?”);scanf(“%d”,&JumAnak);
if (JumAnak>2) {
PerTunj=0.3;
PerPot=0.07;
}
Tunj=PerTunj*GajiKotor;
Pot=PerPot*GajiKotor
printf(“\nBesarnya Tunjangan = Rp %10.2f\n”, Tunj);
printf(“Besarnya Potongan = Rp %10.2f\n”,Pot);
}

Bentuk If-Else

Sintak dari bentuk statemen if-else adalah :

If (kondisi) statemen;

else statemen;

Statemen if-else akan memproses statemen yang mengikutinya jika (if) kondisi yang diseleksi benar da sebaliknya (else) akan memproses statemen setelah else jika kondisi yang diseleksi tidak benar.

Contoh 3 :

Program untuk menyeleksi nilai suatu pembagi. Jika nilai pembagi adalah nol, maka hasil pembagian adalah tak berhingga, jika nilai pembagi bukan nol maka akan dilakukan pembagian.

# include <stdio.h>
main()
{
Float A,B; 
printf(“Masukkan Nilai A ? “);scanf(“%f”,&A);
printf(“Masukkan Nilai B ?”);scanf(“%f”,&B);
printf(“\n”);
if (B==0) 
printf(“%4.2f dibagi dengan 0 adalah Tak Berhingga \n”,A);
else
printf(“%4.2f dibagi dengan %4.2f adalah %4.2f\n”,A,B,A/B)
}

Bentuk If-Else-If …. Else

Bentuk ini disebut if-else-if tangga, karena mempunyai bentuk seperti sebuah tangga. Sintak dari bentuk ini adalah :

If (kondisi1) statemen;

Else if (kondisi2) statemen;

Else if (kondisi3) statemen;

Else statemen;

Contoh 4 :

Program penentuan nilai kelulusan dan grade dimana nilai >= 85 mendapat grade A, nilai >=70 mendapat grade B, nilai >=60 mendapat grade C, nilai >=50 mendapat grade D dan nilai < 50 mendapat grade E.

# include <stdio.h>
main()
{
Int nilai; char grade; 
printf(“Masukkan Nilai Ujian ? “);scanf(“%d”,&nilai);
printf(“\n”);
if (nilai>=80) printf(“Grade = %c \n”,grade);
else if (nilai>=70) printf(“Grade = %c \n”,grade);
else if (nilai>=60) printf(“Grade = %c \n”,grade);
else if (nilai>=50) printf(“Grade = %c \n”,grade);
else printf(“Grade = %c \n”,grade);
}

Bentuk If Bersarang (nested if)

Statemen if bersarang (nested if) merupakan statemen if yang berada didalam (merupakan bagian dari) statemen if lainnya. Bentuk dari statemen ini adalah :

If (kondisi1)

If(kondisi2)

If(kondisiN) statemen;

Else statemen;

Else statemen;

Else Statemen;

Contoh 5 :

Program untuk menghasilkan akar-akar persamaan kuadrat.

# include <stdio.h>
# include <math.h>
main()
{
Float A,B,C,D,X1,X2; 
printf(“Masukkan Nilai A ? “);scanf(“%f”,&A);
printf(“Masukkan Nilai B ? “);scanf(“%f”,&B);
printf(“Masukkan Nilai C ? “);scanf(“%f”,&C);
printf(“\n”);
D=B*B-4*A*C;
if (D>=0)
if (D==0) {
X1=-B / (2*A);
printf(“Dua Akar Real Kembar :\n”);
printf(“X1 = X2 = %f \n”,X1);
}
else {
X1= (-B + sqrt(D)) / (2*A);
X2= (-B - sqrt(D)) / (2*A);
printf(“Dua Akar Real Berlainan :\n”);
printf(“X1 = %f \n”,X1);
printf(“X2 = %f \n”,X2);
}
else {
X1= -B / (2*A);
X2= sqrt(D) / (2*A);
printf(“Dua Akar Imaginer Berlainan :\n”);
printf(“X1 = %f + %f i\n”,X1,X2);
printf(“X2 = %f - %f i\n”,X1,X2);
} 
}

2. Statemen Switch

Statemen switch dapat berbentuk statemen switch tunggal atau statemen switch bersarang (nested switch).

Statemen Switch Tunggal

Bentuk sintak dari statemen switch tunggal adalah :

Switch (kondisi) {

Case konstanta1 : statemen-statemen;

Break;

Case konstanta2 : statemen-statemen;

Break;

Default:

Statemen-statemen;

}

Contoh 1 :

# include <stdio.h>
main()
{
Int nilai; 
printf(“Masukkan Nilai 1-3 ? “);scanf(“%d”,&nilai);
switch(nilai) {
case 1 : printf(“Satu \n”);
break;
case 2 : printf(“Dua \n”);
break;
case 3 : printf(“Tiga \n”);
break;
default : printf(“Bukan Nilai 1, 2 atau 3 \n”);
break;
}
}

Statemen Switch Bersarang

Statemen switch bersarang adalah statemen switch yang satu berada didalam statemen switch yang lainnya. Bentuk sintak dari statemen ini adalah :

Switch (kondisi1) {

Case konstantaA : statemen-statemen;

Switch (kondisi2) {

Case konstanta1 : statemen-statemen; break;

Case konstanta2 : statemen-statemen; break;

}

Break;

Case konstantaB : statemen-statemen;break;

Contoh 2 :

# include <stdio.h>
# include <ctype.h>
main()
{
Char pilih; int pilihK; float sisi, jari; 
printf(“ <<<< MENU >>>> \n“);
printf(“A. Menghitung Kubus \n”);
printf(“B. Menghitung Luas Lingkaran \n”);
printf(“Pilih Huruf (A-B) ?”);scanf(“%c”,&pilih);
pilih=toupper(pilih);
switch(pilih) {
case ‘A’ : 
printf(“1. Isi Kubus \n”);
printf(“2. Luas Sisi Kubus \n”);
printf(“Pilih Nomor (1-2) ? “);scanf(“%d”,pilihK);
printf(“Masukan Panjang Sisi Kubus ? “);scanf(“%f”,&sisi);
switch (pilihK) {
case 1 : 
printf(“Isi Kubus = %6.2f \n”,sisi*sisi*sisi);
break;
case 2 :
printf(“Luas Sisi Kubus = %6.2f \n”,6*sisi*sisi);
break;
}
break;
case ‘B’ :
printf(“Jari-jari Lingkaran ? ”);scanf(“%f”,&jari);
printf(“Luas Lingkaran = %6.2f \n”,3.14*jari*jari);
break;
}
}

Latihan

1. Buatlah program untuk menghitung gaji bersih dari seorang karyawan, dengan ketentuan sebagai berikut :

· Karyawan memperoleh tunjangan istri 10% dari gaji pokok apabila statusnya sudah menikah.

· Memperoleh tunjangan anak apabila mempunyai anak. Jumlah anak kecil dari 2 maka tunjangan anak 5% dari gaji pokok, sedangkan jumlah anak lebih besar dari 2 maka tunjangan anak 10% dari gaji pokok.

· Gaji bersih diperoleh dari tunjangan istri + tunjangan anak + gaji pokok.

2. Buatlah program untuk menghitung pemasangan baru rekening pelanggan PLN, dengan ketentuan sebagai berikut :

Jenis Pelanggan Sambungan Harga
Rumah Tangga 0 – 450 Watt 650000
451 – 900 Watt 850000
9001 – 1200 Watt 1200000
1200 – 2200 Watt 1500000
2201 – 4400 Watt 1750000
Industri 4401 – 9500 Watt 2250000
9501 – 12000 Watt 2750000
12001 – 16000 Watt 3250000
16001 – 22000 Watt 4500000
Diatas 22001 6700000

Ketentuan untuk pemasangan baru ditambah dengan Ppn 10% dan administrasi 5% dari harga untuk setiap sambungan.

PERBEDAAN WINDOWS 32-BIT DAN WINDOWS 64-BIT

WINDOWS 32-BIT

WINDOWS 64-BIT

Windows 32-bit dapat diinstall baik pada processor dengan kemampuan 32-bit maupun 64-bit.

Windows 64-bit hanya dapat diinstall pada komputer yang processornya sudah mempunyai kemampuan 64-bit
software yang didesain untuk Windows 32-bit masih mungkin bisa digunakan pada Windows 64-Bit tetapi tidak berlaku untuk semua software. Suatu software yang didesain untuk Windows 64-bit hanya bisa digunakan pada Windows 64-Bit
_ windows 64-bit mempunyai kemampuan 2 kalinya kemampuan windows 32-bit
Pada arsitektur 32-bit, addressing registers mampu ‘menunjuk’ posisi memory dari 0 s/d 4’294’967’295 (4 GiB – 1). Inilah yang mengakibatkan muncul “batasan 4 GiB” pada sistem berbasis arsitektur 32-bit. Pada arsitektur 64-bit, addressing registers mampu ‘menunjuk’ posisi memory dari 0 s/d 18’446’744’073’709’551’615 (16 EiB – 1). Seperti kita lihat, tidak ada lagi ‘batasan 4 GiB’ pada sistem berbasis arsitektur 64-bit.
_ Windows 64-bit akan lebih tepat guna apabila digunakan oleh user yang sering bekerja dengan ukuran file yang besar dan membutuhkan memori (RAM) yang besar pula, misalnya desain grafis, gamers. Kenapa? Karena Windows 7 64-bit akan memberikan performa yang lebih baik dan maksimal dibandingkan Windows 7 32-bit.
Windows 7 32-bit mendukung upgrade memory hanya sampai 3GB. Windows 7 64-bit mendukung upgrade memory sampai 193 GB.
_ Dari segi keamanan sendiri, Windows 64-bit lebih aman digunakan karena driver Windows 64-bit harus memiliki sertifikasi oleh vendor si pembuat hardware, sehingga sangat sulit untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Windows versi 32-bit atau sistem operasi sejenisnya mempunyai kapasitas RAM terbatas, yaitu hanya sampai 4096MB atau 4GB. Windows 64-bit, secara teoritis mampu mendukung sistem RAM kurang lebih sekitar 17 Milyar GBs.
Windows 32-bit tidak dilengkapi dengan prosesor modern 64-bit yang memiliki sistem proteksi atau keamanan tambahan lainnya. Windows 64-bit dilengkapi dengan prosesor modern 64-bit memiliki sistem proteksi atau keamanan tambahan yang tidak tersedit di versi 32-bit