Gorontalo Perlu Persiapan Menghadapi Aktivitas Tektonik Global

Berikut adalah artikel tentang Aktivitas Tektonik di provinsi Gorontalo yang dimuat di Koran Gorontalo Post edisi Rabu, 10 November 2010. Kebetulan artikel ini ditulis oleh Ayah Saya   Ir. Husen A. Taha M.Sc.  

Jadi, sekedar untuk informasi bersama, artikel ini saya post di blog saya. Semoga bermanfaat bagi para blogger yang membacanya Smile

Ir. Husen A. Taha M.Sc. : Penampakan yang paling nyata tentang keberadaan panas bumi ditunjukkan oleh manifestasi permukaan antara lain berupa rembesan air panas, fumarol, mata air panas, geiser, dan zona ubahan hidrotermal.

Cekungan Kota Gorontalo, cekungan Boalemo dan cekungan Pohuwato dapat berasal dari kawah gunung api OAR purba atau dari lipatan sinklin OAB. Hipotesis cekungan Kota Gorontalo berasal dari kawah purba karena :

(1) Adanya batuan piroklastik yang cukup besar sekitar Pohe hingga Tanjung Kramat memanjang kebarat dan disekitar pelabuhan feri memanjang ke timur.

(2) Adanya air panas bau belerang menunjukan bahwa air tanah tersebut dekat dengan dapur magma dan telah diteliti oleh Kementrian ESDM bahwa air panas tersebut adalah geothermal yang dapat membangkitkan listrik hingga 110 MW.

(3) Adanya mineral Gypsum yang terjadi melalui proses reaksi sulfat yang terkandung dalam air kaldera dengan senyawa Kalsium dari batuan yang dilewati dan proses penguapan yang juga mempercepat pembentukannya dan ini umumnya terbentuk pada daerah kawah.

(4) Adanya batuan beku granit yang mengelilingi Kota Gorontalo dimana batuan ini umumnya merupakan penyusun dinding suatu kawah.

Danny Zulkifli Herman dari Pusat Survei Geologi Bandung mengatakan bahwa wilayah-wilayah panas bumi terutama terjadi dilingkungan OAR, tempat bilik bilik magma sebagai sumber panas. Lingkungan tersebut berada pada wilayah batas lempeng konvergen tempat terbentuknya aneka komposisi magma yang berkisar dari basal (gabbro) hingga riolit (granit). Penampakan yang paling nyata tentang keberadaan panas bumi ditunjukkan oleh manifestasi permukaan antara lain berupa rembesan air panas, fumarol , mata air panas, geiser, dan zona ubahan hidrotermal. Semua hal tersebut merupakan bukti adanya sistem hidrotermal aktif di bawah permukaan sebagai bagian dari kegiatan vulkanisme. Kasus yang mirip dengan wilayah Kota Gorontalo adalah daerah pegunungan Muria yang diteliti oleh Sutikno Bronto dan Sri Mulyaningsih dari Teknik GeologiI IST AKPRIND Yogyakarta, meneliti dinding dinding kawah gunung api yang aktif kembali, mereka mengemukakan tiga gunung api telah diketahui yaitu Maar Bambang, Maar Gunung rowo,dan Maar Gembong. ***

Leave a comment