Ada berbagai cara yang dapat diguanakan untuk menyimpulkan suatu informasi yang didapatkan, seperti kegiatan mencatat, merekam, atau mengvisualisasikannya melalui bagan ataupun diagram. Namun pada umumnya orang-orang lebih cenderung melakukan kegiatan mencatat untuk membuat kesimpulan dari informasi yang mereka dapatkan, dengan merangkum poin-poin tertentu dari suatu informasi sehingga didapatkan kesimpulan yang jelas dan informatif. Hingga kini gaya mencatat konvensional masih cenderung digunakan, informasi yang didapatkan melalui bacaan maupun media auditorial-visual seperti televisi dan radio dirangkum dalam bentuk outline atau baris-baris yang diberi point, gaya mencatat ini umum digunakan oleh para pelajar ataupun wartawan yang melakukan wawancara.
Merangkum sebuah informasi penting dilakukan guna mendapatkan kesimpulan atau inti yang jelas dari suatu informasi yang didapatkan, oleh karena itu kemampuan mencatat yang baik amat diperlukan agar dapat mendapatkan kesimpulan yang jelas. Teknik mencatat dengan format outline yang tradisional ini mempersulit kita untuk medapatkan gambaran dan melihat kaitan-kaitan antara gagasan. Format mencatat outline biasanya sulit diikuti dan jarang menampilkan intisari permasalahan yang ”sebenarnya”, dan juga cenderung membosankan serta sulit menempel pada ingatan kita untuk jangka waktu yang panjang.
Contoh gaya mencatat dengan format outline:
PENGGELONDONGAN BANDENG
I. PENGERTIAN
Kegiatan penggelondongan nener merupakan mata rantai yang bertujuan salah satunya adalah menekan mortalitas benih karenan pengelondongan nener adalah masa awal pemeliharaan yang dianggap sebagai masa paling kritis.
II. PEMILIHAN LOKASI
– Mempertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan lokasi seperti tata ruang
– Jarak lokasi ideal dari sumber benih/nener maksimal 12 jam.
– Sarana transportasi dan kelancaran sarana angkutan.
– Jaringan listrik. Sarana yang diperhatikan dalam memilih lokasi adalah yang dekat dengan jaringan listrik negara (PLN).
III. SISTEM PETAK PENENERAN
– Petakan untuk nener.
– Petakan untuk gelondongan.
– Petakan Aklimatisasi.
-Tempat pengumpulan (tempat untuk panen)
– Pintu dan gorong-gorong.
Teknik mencatat dengan format outline seperti diatas terbukti tidak efisien dan berbelit. Susunan poin-poin yang linear dan hanya berorientasi pada otak kiri menyebabkan orang cenderung melewati beberapa poin sehingga tidak semua poin dari catatan yang tertangkap oleh otak.
Mind Mapping adalah gaya mencatat dengan menggunakan citra visual dimana otak anda dapat mengingat informasi dalam bentuk gambar-gambar dan simbol-simbol. Teknik Mind Mapping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970 berdasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenernya. Gaya mencatat dengan Mind Mapping jauh lebih mudah dan efisien dibandingkan dengan gaya mencatat outline yang tradisional, karena dalam teknik Mind Mapping, kedua belah otak kita dapat bersinergi dan bekerja secara aktif. Cara ini juga lebih menyenangkan, menenangkan, dan kreatif.
Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun catatan Mind Map:
Langkah Pertama, siapkan beberapa pulpen (spidol warna SNOWMAN juga boleh
) dengan warna yang berbeda-beda, kertas polos seperti HVS atau buku catatan biasa, dan kalau bisa gunakan kertas secara melebar agar mendapatkan lebih banyak tempat untuk menulis cabang atau poin-poin dari gagasan utama.
Langkah kedua, tulislah gagasan utamanya di tengah-tengah kertas anda dan lingkuplah dengan lingkaran atau balloon seperti balloon berbentuk segiempat, segitiga, dsb. Gambarlah balloon dengan bentuk sekreatif mungkin.
Langkah ketiga, lukislah cabang yang keluar dari balloon pusat yang menjadi gagasan utamanya. Gunakan pulpen dengan warna yang berbeda-beda untuk setiap cabang-cabang poin yang keluar dari balloon gagasan utama. Tujuannya adalah agar anda dapat lebih mudah mengingat letak dan susunan poin-poin beserta inti yang dimaksudkan pada poin tersebut. Ingat! warna dapat meningkatkan daya ingat kita hingga 75%.
Langkah keempat, tulislah kata kunci atau frase pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan untuk detail. Kata-kata kunci ini adalah kata yang menyampaikan inti sebuah gagasan dan memicu ingatan anda. Jika anda menggunakan singkatan atau mnemonik, pastikan bahwa anda mengenal singkatan-singkatan atau mnemonik ini sehingga anda dapat dengan mudah mengenal artinya selama berhari-hari atau berminggu-minggu setelahnya.
Langkah kelima, ini adalah langkah yang paling penting dan mengasyikan. Tambahkan ilustrasi-ilustrasi pada tiap cabang dari balloon gagasan anda. Tujuan dari menambahkan ilustrasi ini adalah agar mempermudah anda dalam mengingat poin-poin tertentu yang terasosiasi dengan ilustrasi yang anda buat. Misalnya, ketika salah satu cabang dari gagasan utama anda adalah “Suhu bumi yang makin meningkat”, anda bisa menambahkan ilustrasi bumi yang sedang berasap-asap, pokoknya gambarkan sekreatif mungkin, dan jangan lupa untuk mewarnai ilustrasi anda dengan warna yang menarik. Semakin unik gambar ilustrasi anda maka semakin mudah anda mengingat poin tersebut bahkan untuk jangka waktu yang lama.
Berikut adalah contoh catatan dengan topik “Cara Kerja Otak” yang saya buat dengan menggunakan teknik Mind Mapping.
![img img](https://rihafblog.wordpress.com/wp-content/uploads/2011/07/img_thumb.jpg?w=835&h=602)
Teknik Mind Mapping sudah saya terapkan ketika saya masih duduk di bangku SMA setelah membaca buku Quantum Learning karya Bobbi DePorter dan Mike Hernacki yang memuat teknik-teknik mencatat dengan menggunakan Mind Mapping. Teknik mencatat seperti ini terbukti (pada saya) 100% berhasil. Pengalaman saya mencatat dengan cara konvensional yang tidak efisien dan rumit membuat saya memilih untuk beralih ke teknik mencatat dengan menggunakan Mind Mapping, saat perkuliahan, seminar, atau diskusi, cara mencatat seperti ini sangat membantu saya untuk menyusun rangkuman, memperoleh kesimpulan serta memunculkan gagasan-gagasan yang baik.
Awalnya mungkin teknik mencatat dengan Mind Mapping akan terkesan aneh dan berbeda, tapi dengan penerapan yang terus-menerus, anda akan terbiasa dengan metode mencatat seperti ini, dan anda akan terkejut dengan hasil yang didapatkan serta perbedaannya dari teknik mencatat outline yang kuno dan konvensional.